Kecanduan Scrolling Tanpa Tujuan: Surga atau Neraka Informasi yang Tak Berujung
Pukul 10 malam. Niatnya cuma mau scroll sebentar sekadar mengecek notifikasi melihat unggahan teman yang baru saja pamer makanan atau barangkali ada berita penting yang wajib diketahui sebelum tidur. Jemari sudah hapal betul gerak refleks mengusap layar ke atas, atas, dan terus ke atas. Satu jam berlalu. Dua jam. Tiga jam. Tanpa sadar jam dinding sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Bagi sebagian di antara kita ritual ini bahkan bisa kebablasan sampai pukul 03.00 pagi. Mata sudah pedas dan berat, punggung mulai pegal, tapi entah mengapa jempol rasanya punya kesadaran sendiri. Ia tak mau berhenti terus meluncur di atas layar bak peselancar di lautan informasi tak bertepi. Inilah fenomena "scrolling tanpa tujuan" sebuah ritual modern yang entah mengapa begitu adiktif namun paradoxically juga menjebak. Kita semua tahu ini seringkali buang-buang waktu yang berharga mengorbankan jam tidur demi apa yang seringkali berakhir menjadi tumpukan informasi tak relevan. Namun, tetap ...