Postingan

Kecanduan Scrolling Tanpa Tujuan: Surga atau Neraka Informasi yang Tak Berujung

Pukul 10 malam. Niatnya cuma mau scroll sebentar sekadar mengecek notifikasi melihat unggahan teman yang baru saja pamer makanan atau barangkali ada berita penting yang wajib diketahui sebelum tidur. Jemari sudah hapal betul gerak refleks mengusap layar ke atas, atas, dan terus ke atas. Satu jam berlalu. Dua jam. Tiga jam. Tanpa sadar jam dinding sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Bagi sebagian di antara kita ritual ini bahkan bisa kebablasan sampai pukul 03.00 pagi. Mata sudah pedas dan berat, punggung mulai pegal, tapi entah mengapa jempol rasanya punya kesadaran sendiri. Ia tak mau berhenti terus meluncur di atas layar bak peselancar di lautan informasi tak bertepi. Inilah fenomena "scrolling tanpa tujuan"  sebuah ritual modern yang entah mengapa begitu adiktif namun paradoxically juga menjebak. Kita semua tahu ini seringkali buang-buang waktu yang berharga mengorbankan jam tidur demi apa yang seringkali berakhir menjadi tumpukan informasi tak relevan. Namun, tetap ...

Self-Reward: Sebuah Refleksi Atas Hasrat dan Kebutuhan

Di tengah tuntutan hidup yang kian hari kian berat seolah menjadi keharusan bagi kita untuk memberi penghargaan pada diri sendiri . Sedikit berhasil melewati hari yang panjang di kantor " Self-reward" . Berhasil menuntaskan tumpukan pekerjaan " Self-reward" . Akhirnya bisa membayar cicilan yang sempat tertunda " Self-reward" lagi. Lama-lama hidup kita ini kok rasanya dipenuhi dengan aktivitas self-reward melulu ya? Pertanyaan krusialnya: kapan ini menjadi cukup dan kapan kita perlu menyadari bahwa ini sudah melewati batas? Dulu "hadiah untuk diri sendiri" mungkin sesederhana membeli es krim setelah ujian di sekolah atau sepasang sepatu baru setelah menabung berbulan-bulan. Itu pun seringkali harus sembunyi-sembunyi dari orang tua yang mengomel jika uang jajan habis untuk hal yang dianggap kurang penting. Kini? Bentuk self-reward telah berevolusi menjadi liburan mendadak ke destinasi eksotis seperti Bali misalkan, membeli gawai keluaran terbaru...

Sapi Qurban: Bintang Utama Iduladha, Dramanya Menggelegar, Berkahnya Melimpah Ruah!

Gambar
(Image Soure: https://www.youtube.com/watch?v=vCMABKTsM3k) Di tengah gegap gempita Hari Raya Idul-adha saat lantunan takbir bergema dari setiap penjuru dan aroma arang mulai mengepul merayu hidung ada satu bintang utama yang selalu berhasil mencuri perhatian seisi jagat raya: para sapi Qurban . Mereka ini layaknya selebriti yang akan naik panggung megah, seringkali menampilkan tingkah polah yang tak terduga, dan sukses bikin geger. Mulai dari yang pura-pura amnesia tak mau jalan, ngambek di tengah keramaian, hingga atraksi lari maraton dadakan yang dijamin bikin panitia dan warga kelimpungan. Sebuah reality show tahunan paling ditunggu, penuh tawa, dan sedikit menguras tenaga. Drama biasanya dimulai sejak subuh bahkan sebelum matahari menunjukkan wajahnya. Ketika para "peserta" Qurban ini hendak digiring dari kandang menuju lokasi penyembelihan yang telah disiapkan, di sinilah ujian kesabaran kolektif dimulai. Ada sapi yang tiba-tiba merasa berat badannya berlipat ganda yang...

Dramatika Roda Berputar: Lintasan Evolusi Transportasi Publik di Makassar

Di jantung Kota Anging Mammiri, pergerakan masyarakat telah lama menjadi cerminan dinamis dari perubahan sosial dan ekonomi yang tak pernah berhenti. Dari alunan bel becak yang melenggang pelan di era lampau, deru mesin ojek pangkalan yang tak sabar di sudut-sudut jalan, raungan khas bentor yang merajalela, hingga kecepatan ojek online dan kehadiran kembali bajaj yang kini merajai jalanan kita menyaksikan sebuah epik evolusi transportasi publik. Ini bukan sekadar kisah tentang perpindahan dari satu titik ke titik lain, melainkan sebuah narasi tentang adaptasi, persaingan, dan identitas yang terus bergeser seiring putaran roda waktu. Sebelum dominasi mesin menguasai setiap jengkal aspal becak adalah raja jalanan yang tak terbantahkan. Dengan kayuhan bapak-bapak yang sabar dan gigih, becak menawarkan sebuah pengalaman bertransportasi yang personal dan berirama lambat. Penumpang tak hanya diantar sampai tujuan tetapi juga seringkali diajak mengobrol ringan. Berbagi kisah-kisah kecil t...

Nasihat Ibu: Dulu Bikin Sebal, Sekarang Bikin Kangen

Sebagai anak rantau yang mengadu nasib atau menuntut ilmu di kota maritim yang ramai ini, Makassar, ada satu melodi yang seringkali terputar dalam sunyi malam di kamar kosan: melodi suara ibu. Bukan nada tinggi omelan karena cucian menumpuk atau laporan keuangan bulanan yang jebol, melainkan alunan lembut nasihat-nasihat beliau yang dulu kita anggap sebagai latar belakang kehidupan, kini justru menjelma menjadi simfoni kerinduan yang tak berkesudahan. Dulu, di bawah atap rumah yang sama, nasihat ibu seringkali kita kategorikan sebagai track berulang dalam album kehidupan. "Jangan lupa pakai jaket kalau keluar malam!", "Jangan makan mie instan terus!", "Rajin belajar biar tidak menyesal nanti!", "Jaga sopan santun di mana pun berada!". Semua diucapkan dengan intonasi penuh perhatian yang kala itu seringkali kita artikan sebagai bentuk intervensi terhadap kebebasan kita sebagai individu yang sedang mencari jati diri. "Iye, Ma... sebentar lagi...

Aroma Surga di Dapur Ibu: Lebih dari Sekadar Rasa, Ini tentang Kenangan yang Meresap di Setiap Gigitan

Di tengah riuhnya inovasi kuliner yang terkadang terasa asing dan berlebihan, ada satu palet rasa yang selalu berhasil memanggil pulang jiwa kita: Masakan Ibu. Lebih dari sekadar resep turun temurun atau teknik memasak yang dipelajari dari warisan keluarga, hidangan yang tercipta dari tangan seorang ibu adalah sebuah kapsul waktu yang tak ternilai harganya. Ia membawa kita kembali ke masa-masa polos, ke meja makan yang penuh kehangatan dan cerita, serta ke dekapan kasih sayang yang tak pernah pudar. Di sudut-sudut kota Makassar ini, aroma gurih ikan bolu bakar dengan sambal terasi pedas atau keharuman sop konro yang kaya rempah mungkin menjadi representasi magis dari "Masakan Ibu". Ada sebuah misteri kuliner abadi yang terus menggelayuti benak kita: mengapa setiap hidangan yang keluar dari dapur ibu memiliki cita rasa yang unik dan tak tertandingi? Apakah beliau menambahkan sejumput "cinta" di setiap takaran bumbu? Atau mungkin ada doa-doa tulus yang meresap dalam...

Dinamika Keanggotaan dalam Ruang Obrolan Digital: Fenomena Left Group dan Implikasi Sosialnya

Ruang obrolan digital, yang dimediasi oleh berbagai platform komunikasi daring, telah menjelma menjadi arena penting dalam interaksi sosial kontemporer. Di dalamnya, individu membentuk kelompok berdasarkan minat, afiliasi, atau tujuan tertentu. Namun, dinamika keanggotaan dalam entitas virtual ini tidaklah statis. Salah satu fenomena menarik yang kerap muncul adalah tindakan individu untuk secara sukarela meninggalkan kelompok, atau yang dikenal secara awam sebagai " left group ". Tindakan ini, meskipun tampak sederhana, menyimpan kompleksitas motivasi dan implikasi terhadap struktur sosial kelompok daring. Berbagai faktor dapat memicu keputusan seorang anggota untuk meninggalkan grup obrolan. Pertama, perubahan relevansi topik diskusi menjadi pertimbangan signifikan. Seiring berjalannya waktu, minat atau kebutuhan awal yang mempertemukan individu dalam kelompok mungkin mengalami evolusi. Ketika diskusi dalam grup tidak lagi selaras dengan perkembangan personal atau profesion...