Kucing Oren: Bukti Nyata Bahwa "Santuy" Itu Bukan Sekadar Gaya Hidup

 

Di era media sosial yang serba cepat dan penuh tekanan ini, kata "santuy" seringkali kita dengar (atau bahkan kita jadikan caption foto liburan). Namun, bagi sebagian besar dari kita, "santuy" hanyalah sebuah gimmick, sebuah topeng untuk menyembunyikan kepanikan akut di balik layar ponsel. Nah, di sinilah hadir para maestro "santuy" sejati: para kucing berwarna oranye. Bagi mereka, "santuy" bukanlah sekadar gaya hidup, melainkan sebuah filosofi yang dihayati sepenuh jiwa dan raga (terutama saat mereka tidur siang di atas motor yang baru diparkir).


Mari kita amati lebih dekat. Saat kita stres memikirkan deadline yang menumpuk atau drama percintaan yang tak kunjung usai, para kucing oren ini dengan tenangnya menjilati bulu mereka di bawah terik matahari. Saat kita panik mencari kunci mobil yang entah nyempil di mana, mereka justru asyik berguling-guling di atas keset depan pintu. Seolah-olah, dalam dunia mereka, tidak ada ruang untuk kecemasan, tidak ada waktu untuk terburu-buru. "Santuy" bagi mereka adalah way of life, bukan sekadar hashtag kekinian.


"Santuy" Ala Kucing Oren: Lebih dari Sekadar Rebahan. Jangan salah paham. "Santuy" ala kucing oren bukan berarti malas-malasan tanpa tujuan. Ada seni tersendiri di balik "kesantaian" mereka. Mereka tahu kapan harus tidur untuk menghemat energi, kapan harus bangun untuk mencari makan (dengan effort minimal tentunya), dan kapan harus bermain untuk menjaga insting berburu mereka tetap tajam. "Santuy" mereka adalah sebuah keseimbangan hidup yang mungkin sedang kita cari-cari selama ini. Mereka tidak terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) atau ambisi yang membakar diri. Mereka hidup dalam momen, menikmati setiap detik tanpa perlu validasi dari likes dan komentar.


Kita yang Seringkali Gagal "Santuy" dengan Sempurna. Bandingkan dengan kita. Baru tidak buka media sosial selama satu jam saja sudah gelisah takut ketinggalan informasi penting (yang biasanya isinya cuma gibahan dan soft selling). Baru dapat chat WA dari bos di luar jam kerja sudah langsung panik padahal isinya cuma "jangan lupa bawa laporan besok". Kita terlalu sering membiarkan diri dikendalikan oleh ekspektasi, tekanan sosial, dan rasa takut akan masa depan yang belum tentu terjadi. Alhasil, "santuy" bagi kita hanyalah sebuah ilusi, sebuah pelarian sesaat sebelum kembali dihantam realita yang serba deadline dan notifikasi.


Belajar "Santuy" dari Para Ahlinya (Tanpa Harus Jadi Kucing). Tentu saja, kita tidak mungkin tiba-tiba memutuskan untuk tidur siang 18 jam sehari atau mencuri ikan di pasar demi mencapai level "santuy" kucing oren. Namun, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa kita petik dari filosofi hidup mereka:

  1. Prioritaskan Ketenangan: Kucing oren selalu terlihat tenang dalam situasi apapun (kecuali saat ada kucing lain yang mencoba merebut wilayah kekuasaan mereka). Mungkin kita perlu belajar untuk lebih memprioritaskan ketenangan batin di tengah hiruk pikuk kehidupan.
  2. Nikmati Hal-Hal Sederhana: Mereka bisa terlihat bahagia hanya dengan bermain dengan seutas tali atau tidur di kardus bekas. Mungkin kita perlu belajar untuk lebih menghargai hal-hal sederhana di sekitar kita.
  3. Jangan Terlalu Peduli Omongan Orang: Kucing oren tidak pernah terlihat khawatir dengan apa yang dipikirkan manusia tentang mereka (kecuali mungkin saat mereka ketahuan mencuri makanan). Mungkin kita perlu belajar untuk lebih percaya diri dan tidak terlalu terpengaruh oleh validasi eksternal.
  4. Tahu Kapan Harus "Rebahan": Mereka ahli dalam beristirahat dan memulihkan energi. Mungkin kita perlu belajar untuk tidak memaksakan diri terus-menerus dan memberikan waktu yang cukup bagi tubuh dan pikiran untuk "rebahan" sejenak dari hiruk pikuk dunia.

Jadi, lain kali saat kita melihat seekor kucing oren tidur nyenyak di tempat yang tidak terduga, ingatlah bahwa "santuy" bukanlah sekadar caption belaka. Bagi mereka, itu adalah sebuah seni hidup yang telah mereka kuasai dengan sempurna. Mungkin kita perlu sedikit mencontoh mereka, mengurangi drama dalam hidup, dan lebih banyak "rebahan" tanpa merasa bersalah. Siapa tahu, dengan sedikit sentuhan "santuy" ala kucing oren, hidup kita bisa jadi lebih ringan dan... meow! (Artinya: damai dan sejahtera).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sehat Bersama Ternak: Tim Kesehatan Hewan Unhas Bergerak di Desa Baring

Sapi Qurban: Bintang Utama Iduladha, Dramanya Menggelegar, Berkahnya Melimpah Ruah!

Kecanduan Scrolling Tanpa Tujuan: Surga atau Neraka Informasi yang Tak Berujung