Misteri Kucing Oren: Kenapa Mereka Lebih Berani daripada Pegawai Kantoran?

 

Di jagat raya ini, ada dua entitas yang seringkali membuat kita bertanya-tanya tentang hukum alam: kucing berwarna jingga dan keberanian mereka yang absurdnya sudah di level cosmic. Sementara kita, para pegawai kantoran, seringkali harus mengumpulkan segenap keberanian hanya untuk sekadar izin telat 15 menit ke bos, para meong oren ini seolah lahir dengan cheat code keberanian tingkat dewa. Mereka tidur nyenyak di tengah ramainya lalu lintas, menantang anjing Rottweiler yang badannya tiga kali lipat, bahkan dengan santainya mencuri ikan asin di warung tanpa sedikit pun rasa bersalah. Lantas, apa rahasia di balik kenekatan mereka ini? Apakah ada konspirasi alien yang menyuntikkan DNA pemberani ke tubuh mereka saat masih berbentuk anak kucing? Mari kita coba telaah fenomena ini dengan pikiran terbuka (dan sedikit bumbu halusinasi).

Teori Pertama: Mereka Tidak Punya Tanggungan Cicilan. Coba kita renungkan sejenak. Kucing oren tidak perlu pusing memikirkan cicilan rumah, cicilan motor, apalagi cicilan pinjol yang bunganya mencekik leher. Mereka tidak punya target KPI yang harus dicapai setiap bulan. Mereka tidak perlu takut di-PHK karena performa yang "kurang greget". Satu-satunya "tanggungan" mereka mungkin hanya perut lapar dan hasrat untuk mencari tempat tidur yang paling nyaman (biasanya di atas kap mobil yang baru dicuci). Beban hidup yang minim ini mungkin menjadi salah satu kunci keberanian mereka. Sementara kita? Jangankan melawan bos, untuk sekadar menolak lembur tanpa bayaran saja kadang nyali sudah menciut duluan.

Teori Kedua: Mereka Hidup dengan Prinsip "YOLO" Sejati. You Only Live Once. Mungkin ini adalah motto hidup para kucing oren, jauh sebelum anak-anak zaman sekarang menjadikannya hashtag di Instagram. Mereka tidak berpikir panjang tentang konsekuensi. Kalau ada makanan enak di depan mata, sikat! Kalau ada tempat tidur empuk, langsung rebahan! Kalau ada anjing galak lewat, ya dihadapi saja, siapa tahu anjingnya lagi mood bersahabat (walaupun seringnya sih berakhir dengan kejar-kejaran dramatis). Bandingkan dengan kita yang selalu overthinking setiap keputusan. Mau resign mikir seribu kali, mau naksir teman sekantor juga dipikirin dampaknya sampai tujuh turunan. Kapan beraninya kalau begini terus?

Teori Ketiga: Mereka Punya Invisible Armor Bernama "Muka Nggak Tahu Malu". Ini mungkin adalah senjata paling ampuh para kucing oren. Mereka bisa melakukan tindakan paling barbar sekalipun dengan ekspresi datar seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Mencuri ikan dengan tatapan polos, tidur di tengah jalan dengan muka tanpa dosa, bahkan merusak pot bunga kesayangan tetangga pun mereka lakukan dengan poker face yang sempurna. Sementara kita? Baru salah kirim chat ke grup kantor saja sudah panik tujuh keliling. Level "muka tembok" para kucing oren ini memang patut diacungi jempol (atau mungkin dikasih helm proyek).

Lalu, Bisakah Kita Belajar Sesuatu dari Keberanian Absurd Kucing Oren? Tentu saja (walaupun mungkin tidak sampai level tidur di tengah jalan raya). Kita bisa belajar untuk sedikit lebih rileks dalam menghadapi hidup, tidak terlalu terpaku pada ketakutan-ketakutan irasional, dan sesekali berani keluar dari zona nyaman. Mungkin kita tidak perlu mencuri ikan di kantor (jangan ya!), tapi mungkin kita bisa lebih berani mengutarakan ide saat rapat, menolak tugas yang memang di luar job desc, atau bahkan sekadar menyapa duluan gebetan di kantor.

Intinya, mungkin keberanian kucing oren memang misterius dan sulit dijelaskan secara ilmiah. Tapi, setidaknya mereka bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dalam ketakutan dan keraguan. Sesekali, cobalah untuk melepaskan "rantai" ketakutan kita, hadapi tantangan dengan sedikit "muka oren" (bukan berarti harus nggak tahu malu juga ya), dan siapa tahu, kita bisa meraih hal-hal yang selama ini hanya berani kita impikan. Siapa tahu kan, setelah ini kita jadi lebih berani minta naik gaji? Meong! (Eh, maksudnya, semangat!)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sehat Bersama Ternak: Tim Kesehatan Hewan Unhas Bergerak di Desa Baring

Sapi Qurban: Bintang Utama Iduladha, Dramanya Menggelegar, Berkahnya Melimpah Ruah!

Kecanduan Scrolling Tanpa Tujuan: Surga atau Neraka Informasi yang Tak Berujung